Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara mudah menanam tomat

Bagi anda yang memiliki hoby berkebun khususnya yang ingin mencoba membudidayakan tomat, alangkah baiknya jika anda mempelajari terlebih dahulu tentang tehnik atau cara pembudidayaannya. Sekarang saya akan berbagi tips mudah bagaimana cara menanam tomat, langsung saja ya..

Cara budidaya tomat


Tempat penanaman :
  1. tanaman tomat idealnya bagus di budidayakn di daerah yang memiliki curah hujan antara 750mm-1.250mm/tahun. Tingginya intensitas Sinar matahari akan menghasilkan vitamin C dan karoten yang lebih baik pada buah tomat.
  2.  Tomat dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah (tanah pasir, tanah gembur), namun tanaman tomat sangat rentan akan kekuranga kadar oksigen, karena jangan sampai tergenang air. (ph) keasaman tanah yang cocok berkisar  5,5-7,0.
  3.  Pilihlah lokasi tanam yang datar agar lebih mudah dalam pengolahan tanah. Untuk dataran tinggi varietas yang cocok adalah  varietas kada,varietas mutiara,varietas berlian. Untuk dataran rendah varietas yang cocok adalah varietas ratna, varietas intan, varietas berlian, varietas CLN, varietas LV.
Cara pembibitan benih :
Biji  tidak boleh cacat luka,Bersihkan biji dari kotoran, pilih biji yang sehat (tidak terserang hama), pilih bibit yang tidak keriput. Benih tomat yang berkualitas dapat anda beli di toko pertanian yang menyediakan benih - benih bibit unggul.

Cara penyemaian benih :
Basahi media tanam terlebih dahulu dan sebelum benih di semai sebaiknya di rendam terkebih dulu di larutan fungisida agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati. buatlah lubang sedalam 1cm denga jarak 5cm,masing -masing lubang di isi dengan 1-2 biji benih lalu tutup tipis- tipis saja. Penyemaian juga bisa di lakukan di  polybag isi dengan 1 benih per polybag. Selanjutnya untuk pemeliharan, siramlah 2 kali sehari pagi dan sore dan jangan lupa bersihkan jika ada gulma yang tumbuh.Setelah benih tumbuh,lakukan lah pemupukan dengan campuran pupuk kandang dan pupuk kimia NPK secukupnya. Selanjutnya semprotkan obat-obatan untuk memberantas hama seperti serangga dan fungisida. Obat yang dapat di aplikasikan seperti Furadan 3 g,Antracol dan Dithane Hostathion.

Pemindahan Bibit :

Pemindahan di lakukan setelah bibit berumur 31-46 hari.Pilhlah bibit yang terlihat segar,bagus dan sehat. Lakukan pemindahan pada cuaca yang tidak panas yaitu pada pagi atau sore hari supaya bibit tidak layu.
Cara pemindahan ada 2 cara :
  1. Basahi tanah disekitar bibit terlabih dahulu supaya bibit mudah di cabut, lalu cabut secara perlahan.
  2. Basahi tanah disekitar bibit, lakukan taknik putar ambil bibit beserta tanahnya. jika  anda mengggunakan media polybag, cara pemindahannya adalah dengan merobek kantok polybag yang sudah di basahi sebelumnya.
Pengolahan tanah :
  1. Gemborkan tanah dengan menggunakan traktor dengan kedalaman +-25 cm, diamkan selama seminggu.
  2.  Ratakan permukaan tanah dengan cangkul lalu diamkan sampai 1 minggu.
  3.  Lakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang masak (16-20 ton/ha). Selanjutnya cangkul kembali agar tanah dan pupuk tercampur secara merata.
Membuat bedengan :
Buatlah bedengan dengan lebar 1-1,2 meter,tinggi 30cm,ukuran lebar parit 20-30cm dengan kedalaman 30cm. Bedengan di buat membujur arah timur barat supaya cahaya tersebar secara merata.Jika musim penghujan bedengan dibuat lebih tinggi yaitu 40-45cm,kedalaman parit 50cm danlebar 50 cm.

 Pemberian kapur :
Hal ini dilakukan untuk mengatur keasaman tanah sesuai ukuran ideal yang di butuhkan dan nilai pH tanah setempat. Pengapuran dilakukan bersamaan saat penolahan tanah karena pertumbuhan tanaman akan terganggu bahkan mati jika dilakukan pengapuran secara langsung. Pengapuran akan memperbaiki struktur tanah, menurunkan zat yang bersifat racun dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah.

Pemupukan :
Sebelum penanaman, lakukan pemupukan dasar terlebih dahulu dengn cara:
  1. Taburi tanah dengan pupuk kandang /kompos dan TSP, cangkul hingga merata.
  2. Buatlah lubang sedalam + 14 cm dan diameter + 20 cm. Lubang-lubang itu selanjutnya diberi pupuk kandang atau kompos dengan ukuran 0,5 kg (satu genggam besar) juga TSP sebanyak + 5 gram. Lubang ditutup dengan tanah, lalu diaduk-aduk sehingga tercampur merata.
Penutup tanah (Mulsa) :
sekarang mulsa (plastik hitam) banyak di gunakan petani untuk menutupi bedengan.

Cara penanaman :
ada 2 cara ,yaitu :
  1. Sistem dirempel  : Jarak tanam nya 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur sangkar atau segitiga sama sisi. Cara menanam  ini bertujuan agar tunas-tunas yang tumbuh diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga tanaman hanya memiliki satu batang tanpa cabang.
  2. Sistem bebas
    Ukuran nya 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80 cm x 100 cm; 100 cm x 100 cm. Bentuk yang digunakan dapat berupa bujur sangkar, segipanjang atau segitiga sama sisi.  Cara ini bertujuan agar tunas-tunas yang tumbuh menjadi cabang-cabang besar dan dapat berubah.
Pembuatan Lubang Tanam :
Bedengan yang sudah siap untuk penanaman, sehari sebelumnya sebaiknya diairi terlebih dahulu agar basah. Lalu  bedeng yang sudah tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Jarak Lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.

Pemeliharaan Tanaman :
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal. Sebaiknya Penyulaman dilakukan satu minggu setelah penanaman. Bibit yang digunakan untuk menyulam sebaiknya diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya bersamaan dengan bibit lain yang bukan bibit cadangan.
Cara penyulaman yaitu apabila ada tanaman yang telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, lalu buat lubang tanam baru dibekas tanamn sebelumnya, bersihkan dan beri Furadan 0,5 gram jika dianggap perlu. Kemudian, bibit yang baru ditanam pada tempat tanaman terdahulu dengan cara penanaman bibit terdahulu. Penyiangan dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.

Pembubunan
Pembubunan akan memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan mengurangi gas-gas atau zat-zat beracun yang ada di dalam tanah. Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar akar tanaman tidak rusak. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

Perempalan
  1. Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus cepat-cepat dirempel/dipangkas supaya tidak menjadi cabang. Perempalan selambat-lambatnya dilakukan 1 minggu sekali. Pada tanaman tomat yang tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan secara hati-hati supaya tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek.
  2. Sebaiknya Perempalan dilakukan pada pagi hari agar luka bekas rempalan cepat kering dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas. Jika terlambat merempel, cabang tunas akan menjadi besar dan sulit putus.
  3. Tunas yang sudah menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting tajam yang bersih.
  4. Tinggi tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman kira-kira jumlah dompolan buahnya sudah mencapai 5-7 buah.
cara pemupukan :
  1. Setelah tanaman berumur sekitar 1 minggu , harus segera diberi pupuk buatan. Dosis pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman antara 1-2 gram. Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat lalu pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air. Pupuk Urea dan KCl tidak boleh mengenai tanaman karena dapat melukai tanaman.
  2. Pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl sebanyak ± 5 gr. Pemupukan dilakukan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan dalamnya ± 1 cm kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air.
  3. Bila pada umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk lagi dengan Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh yaitu ± 7 cm.
Penyiraman dan Pengairan
Kebutuhan air untuk budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, tapi tidak boleh sampai kekurangan air. Pemberian air yang berlebihan akan menyebabkan tanaman tomat tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban tanah yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga tanaman tomat  mati keracunan karena kandungan oksigen  tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak oksigen keluar dari dalam tanah sehingga tanah menjadi anaerob yang menyebabkan proses oksidasi berubah menjadi proses reduksi. Keadaan tanah seperti itu akan menyebabkan kerontokan bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan sehingga mengurangi pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).
Kekurangan air yang berkepanjangan pada tanaman tomat akan mengganggu pertumbuhan tanaman pada stadia awal, mengakibatkan pecah-pecah pada buah apabila kekurangan air terjadi pada saat pembentukan hasil dan dapat menyebabkan kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode pembungaan.
Pemasangan penyangga / ajir
Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
  1. Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm, tergantung dari varietasnya.
  2. Pemasangan ajir dilakukan ketika tanaman masih kecil dan akar masih pendek, supaya akar tidak putus tertusuk ajir. Jarak ajir dengan batang tomat ± 10-20 cm.
  3. Ada banyak cara memasang ajir, contohnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah.
  4. Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri. Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat, misalnya tali plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus dilakukan pengikatan lagi agar batang tomat selalu berdiri tegak.
Waktu Panen :
Ciri dan Umur Panen
Pemetikan buah tomat  dilakukan saat tanaman berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Kriteria panen yang optimal dapat terlihat pada  ukuran buah, warna kulit buah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni :
  1.  warna Kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
  2.  Pada bagian tepi daun tua telah mengering.
  3.  Pada batang tanaman menguning/mengering.
Waktu pemetikan buah (pagi, siang, sore) juga berpengaruh pada kualitas yang dipanen. Waktu yang tepat untuk pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung. Selain itu, keadaan cuaca yang panas akan meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat proses penguapan air pada buah. Keadaan ini  menyebabkan tomat cepat busuk.

Cara Panen
Teknik pemetikan buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pilih buah yang sudah matang. Kemudian, Kumpulkan buah tomat  ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di tempat penampungan. Tempatkan tomat di area yang teduh.

Periode Panen buah tomat tidak dapat bisa dilakukan sampai 10 kali pemetikan hal ini dikarenakan proses masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan  bisa dilakukan pada selang waktu  2-3 hari sekali.

Sampai disini dulu artikel tentang cara mudah menanam tomat, semoga bermanfaat.



1 comment for "Cara mudah menanam tomat"

manfaat tomat September 8, 2014 at 9:22 AM Delete Comment
tomat paling enak dibikin juis